Bagaimana Merespon Kepanikan secara Sehat?

Setiap kejadian tidak terduga menimbulkan respon Psikologis tidak terduga, out of control, dan sporadis. Respon Psikologis bisa dikategorikan dalam 3 bentuk, yaitu respon kognitif, respon afektif, dan respon perilaku. Masing-masing bentuk respon psikologis memiliki dua variasi, yaitu respon terkontrol dan refleks.

Secara umum respon tidak terkontrol atau refleks, menimbulkan kepanikan kognitif, afektif dan perilaku. Kepanikan kognitif dalam bentuk tidak mampu berpikir rasional, seketika langsung bertindak sporadis. Misalnya, pembelian tidak terkendali atas kebutuhan survival melebihi kebiasaan. Sementara kepanikan afektif, berupa kecemasan berlebihan atas isu, munculnya reaksi emosional paranoid, dll. Adapun kepanikan perilaku seperti dalam bentuk membatasi diri secara berlebihan untuk tidak melakukan kegiatan sehari-hari, bahkan membatasi interaksi sosial berlebihan.

Bagaimana merespon kepanikan tersebut?

  1. Berpikir secara sadar dan terukur. Maksudnya adalah untuk berpikir secara rasional kita membutuhkan data. Data yang relevan dan cukup ttg situasi yang dihadapi. Perhatikan sumber data, karena dalam kondisi kepanikan massal akan banyak berseliweran informasi yang simpang-siur. Selalu tunggu dan perhatikan informasi dari sumber yang valid.
  2. Bertindaklah dengan dasar keputusan yang jelas bukan keputusan emosional. Maksudnya berpikirlah secara matang dan cepat dalam mengambil keputusan.
  3. Tahan diri untuk tidak meneruskan informasi yang belum dapat dipercaya. Meskipun Anda memiliki hasrat yang kuat untuk berbuat baik, namun berusahalah jernih dalam meneruskan informasi apapun yang diterima. Lakukan Cek dan Re-Check, Pertimbangkan kemaslahatannya (apakah dengan meneruskan informasi akan membuat orang lain tenang atau justru tambah panik).
  4. Update informasi secara berkala dengan mengunjungi sumber informasi yang dapat dipercaya. Mencari informasi bukan untuk memperkuat kekhawatiran namun menenangkan situasi. Bagi penyedia informasi/berita, update informasi yang benar secara berkala. Bertanggung jawab secara penuh untuk memberitakan hal-hal yang proporsional.
  5. Hindari kerumunan dan kurangi sosialisasi yang tidak bertujuan atau tidak penting. Sementara isolasi diri namun tidak tertutup secara sosial. Tetap terhubung dengan komunitas melalui media informasi yang ada.
  6. Jaga diri dan keluarga dengan memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan. Ikuti anjuran dokter untuk mencuci tangan atau membersihkan diri dengan sabun.
  7. Teruslah berdoa dan meminta perlindungan dari Allah SWT. sembari tetap waspada. Ikhtiar menjaga diri dan keluarga setelah itu bertawakal kepada Allah dengan berlindung kepada-Nya.

Semoga Anda dan saya beserta keluarga di seluruh Indonesia tetap sehat dan bangsa ini dapat melewati semua ujian ini.

Saya Coach Ilham berbagi untuk Anda. Tetap semangat dan sehat Indonesia.

Categories:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *