Coach ILHAM

Nelayan bukanlah profesi yang dianggap menguntungkan bagi sebagian orang, kecuali Anda bisa menemukan bagaimana menjadikan nelayan sebagai bisnis yang saling menguntungkan. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, mengingat realitas banyak nelayan kita masih hidup dalam ketidaksejahteraan. Belum lagi mereka harus berjibaku dengan berbagai kredit finansial untuk menjamin keberlangsungan kehidupan dan pekerjaan mereka.

Di tengah hiruk pikuk virus covid_19, kita semua lupa, atau bahkan tidah tahu, bahwa hari ini adalah peringatan Hari Nelayan Indonesia. Namun apapun yang terjadi hari ini kita sadar betul bahwa generasi kita adalah Generasi Pejuang. Dulu kita sering dinyanyikan lagu “nenek moyangku seorang pelaut” dst, ada juga lagu Jasa Nelayan, “tak kan ada ikan di atas meja….dst. Lagu Jasa Nelayan telah menjadi bagian cerita hidup anak-anak awal tahun 90an dimana setiap sore di layar TV hitam putih setiap sore atau Maghrib selalu ada lagu ini.

Para Nelayan berjuang dengan sesungguhnya. Untuk mendapatkan ikan mereka harus melaut hingga ke tengah laut luas. Namun semua itu tidaklah mudah, mereka harus berjuang menghadapi derasnya air, ombak besar, angin badai, hujan dan panas, dan berbagai tantangan lainnya.

Kata kakek saya, menjadi nelayan berarti harus memiliki kombinasi ketahanan fisik, kecerdasan membaca situasi, membaca arah, dan mengendalikan diri. Dan kita yang setiap hari masih sempat makan ikan laut, harus bersyukur jika bukan karena mereka tidak akan ada makanan lezat sebagaiman yang kita rasakan.

Dari sekian banyak hal yang bisa kita pelajari dari sikap kerja para pelaut, berikut 5 hal yang patut kita pertimbangkan:

1. Pantang Menyerah di tengah situasi apapun dengan tetap berpikir waras menghadapi situasi sulit.
2. Fokus pada tujuan utama dan siap dengan resiko perjalanan
3. Paham dan Tahu Strategi Menghadapi Tantangan
4. Bekerjasama dengan tim dengan melibatkan orang-orang yang tepat
5. Fokus pada Hasil dengan memanfaatkan semua sumberdaya yang dimiliki